bila bicara perlu berhati-hati, penulisan perlu dari hati...

Friday 31 July 2009

7 (tujuh) Cara Mengatasi Kesulitan Rizqi

Penulis Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf

Liku-liku kehidupan memang tak bisa dikalkulasi dengan hitungan. Negeri yang sedemikian makmurnya ini, terancam kekurangan sandang, pangan dan papan. Kegoncangan melanda di mana-mana. Kegelisahan menjadi selimut kehidupan yang tidak bisa ditanggalkan. Begitulah kalau krisis ekonomi sudah memakan korban.

Seakan manusia telah lalai, bahwa segala yang terhampar di jagat raya ini ada Dzat yang mengaturnya. Apakah mereka tidak ingat Allah Ta’ala telah berfirman :

“Dan tidaklah yang melata di muka bumi ini melainkan Allahlah yang memberi rezkinya.” (QS. Hud : 6)

Keyakinan yang mantap adalah bekal utama dalam menjalani asbab (usaha) mencari rezeki. Ar Rahman yang menjadikan dunia ini sebagai negeri imtihan (ujian), telah memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapi manusia. Diantaranya

1. Berusaha dan Bekerja

Sudah merupakan sunnatullah seseorang yang ingin mendapatkan limpahan rezeki Allah harus berusaha dan bekerja. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala :

“Kalau telah ditunaikan shalat Jum’at maka bertebaranlah di muka bumi dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kalian bahagia.”(QS. Al Jumu’ah : 10)

Rezeki Allah itu harus diusahakan dan dicari. Tapi, kadang-kadang karena gengsi, sombong dan harga diri seseorang enggan bekerja. Padahal mulia atau tidaknya suatu pekerjaan itu dilihat apakah pekerjaan tersebut halal atau haram.

2. Taqwa

Banyak orang melalaikan perkara ini, karena kesempitan hidup yang dialaminya. Dia mengabaikan perintah-perintah Allah, karena tidak sabar menunggu datangnya pertolongan Allah. Padahal Allah Ta’ala telah menyatakan :

“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thala : 2)

Yaitu ‘dari jalan yang tidak diharapkan dan diangankan-angankan,’ demikian komentar Qatadah, seorang tabi’in (Tafsir Ibnu Katsir 4/48). Lebih jelas lagi Syaikh Salim Al Hilali mengatakan bahwa Allah Yang Maha Tinggi dan Agung memberitahukan, barangsiapa yang bertaqwa kepada-Nya niscaya Dia akan memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapinya dan dia akan terbebas dari mara bahaya dunia dan akhirat serta Allah akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka (Bahjatun Nadhirin 1/44).

3. Tawakkal

Allah berfirman :

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq : 3)

Yakni ‘barangsiapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi apa yang dia inginkan,” demikian kata Imam Al Qurthubi dalam dalam Al Jami’ Ahkamul Qur’an, 8/106.

Dan tidak dinamakan tawakkal bila tidak menjalani usaha. Sesungguhnya menjalani usaha merupakan bagian dari tawakkal itu sendiri. Oleh karena itu Ibnul Qoyyim mengatakan :”Tawakkal dan kecukupan (yang Allah janjikan) itu, bila tanpa menjalani asbab yang diperintahkan, merupakan kelemahan semata, sekalipun ada sedikit unsur tawakkalnya. Hal yang demikian itu merupakan tawakkal yang lemah. Maka dari itu tidak sepantasnya seorang hamba menjadikan sikap tawakkal itu lemah dan tidak berbuat dan berusaha. Seharusnya dia menjadikan tawakkal tersebut bagian dari asbab yang diperintahkan untuk dijalani, yang tidak akan sempurna makna makna tawakkal kecuali dengan itu semua.” (Zadul Ma’ad 2/315). Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan kita dalam riwayat yang shahih :

“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah denagn sebenar-benar tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kaian sebagaimana burung diberi rezeki, pergi dipagi hari dalam keadaan perut kosong, (dan) pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. An Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

4. Syukur

Syukur adalah jalan lain yang Allah berikan kepada kaum mukminin dalam menghadapi kesulitan rezeki. Dalam surat Ibrohim ayat 7 Allah berfirman :

“Kalau seandainya kalian bersyukur, sungguh-sungguh Kami akan menambah untuk kalian (nikmat-Ku) dan jika kalian mengingkarinya, sesungguhnya adzab-Ku sangat keras.” (QS. Ibrohim : 7)

Oleh karena itu dengan cara bersyukur insya Allah akan mudah urusan rezeki kita. Adapun hakekat syukur adalah : “mengakui nikmat tersebut dari Dzat Yang Maha Memberi nikmat dan tidak mempergunakannya untuk selain ketaatan kepada-Nya,” begitu Al Imam Qurthubi menerangkan kepada kita (tafsir Qurthubi 9/225)

5. Berinfaq

Sebagian orang barangkai menyangka bagaimana mungkin berinfaq dapat mendatangkan rezeki dan karunia Allah, sebab denagn berinfaq harta kita menjadi berkurang. Ketahuilah Dzt Yang maha Memberi Rezeki telah berfirman :

“Dan apa-apa yang kalian infaqkan dari sebagian harta kalian, maka Allah akan menggantinya.” (QS. Saba: 39)

6. Silaturohmi

Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturohmi.” (HR. Bukhori Muslim)

7. Doa

Allah memberikan senjata yang ampuh bagi muslimin berupa doa. Dengan berdoa seorang muslim insya Allah akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menuntun kita agar berdoa tatkala kita menghadapi kesulitan rezeki.

“Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah dan yang selainnya)

Wallahu a’lam bish Showab.

Dikutip dari:http://salafy.or.id Penulis: Ustadz Abu Hamzah Yusuf Judul: Mengatasi Kesulitan Rizqi
Thursday 30 July 2009

wasiat rasulullah tentang Jimak

ADAB UZ-ZIFAF

Ahmad telah menceritakan :
"Telah menceritakan kepada kami oleh 'Amru bin Hafsah dan Abu Naar dari
Muhammad bin Al-Haitham dari Ishak bin Hanjih, dari Husaif dari Mujahid
daripada Al-Khudri yang berkata : "Rasulullah s.a.w. telah berwasiat kepada
Saidina Ali bin Abi Talib r.a di mana baginda telah bersabda :

1. "Wahai Ali, bila pengantin perempuan masuk ke dalam rumahmu, maka (suruh
ia) tanggalkan kasutnya ketika ia duduk dan (suruh ia) membasuh kedua-dua
kakinya. Maka sesungguhnya apabila kamu berbuat demikian Allah mengeluarkan
tujuh puluh ( 70 ) jenis kefaqiran dari rumah kamu, dan Allah s.w.t.
menurunkan tujuh puluh ( 70 ) rahmat yang sentiasa menaungi di atas kepala
pengantin sehingga sentiasa keberkatan itu meratai setiap penjuru rumahmu
dan pengantin itu sejahtera dari penyakit gila, sawan (gila babi) dan sopak
selama mana ia berada di dalam rumah tersebut. Laranglah pengantin itu
daripada memakan dan meminum empat ( 4 ) jenis makanan ini pada minggu
pertama perkahwinan iaitu :

1. Susu 2. Cuka 3. Coriander (Ketumbar) 4. Apple Masam"

Saidina Ali r.a bertanya :
"Wahai Rasulullah, mengapakah empat jenis makanan ini di larang..?"

Baginda menjawab :
"Kerana rahim perempuan itu kering dan sejuk, dengan sebab dari empat
perkara (makanan) ini untuk menghalang dari dapat anak. Sesungguhnya tikar
di penjuru rumah adalah lebih baik daripada perempuan yang tidak dapat
anak."

Saidina Ali r.a bertanya :
"Wahai rasulullah, mengapakah cuka itu di larang..? (semasa haid dan semasa
minggu pertama perkahwinan)."

Baginda menjawab :
"Apabila ia minum cuka semasa haid, sesungguhnya haidnya itu tidak akan
bersih selama-lamanya secara sempurna.

Mengenai Coriander (ketumbar) ia mengganggu haid di dalam perutnya dan
menyukarkan kepadanya kelahiran.

Tentang Apple masam, ia memotong haid sebelum masanya maka menjadikan haid
itu berlalu begitu saja dengan sebabnya."

2. "Wahai Ali..! janganlah engkau berjima' dengan isterimu pada awal (hari
pertama) bulan, pada pertengahannya (sehari) dan pada akhir (dua hari) di
hujung bulan. Maka sesungguhnya penyakit gila, gila babi dan sopak mudah
mengenainya dan anaknya."

3. "Wahai Ali..! janganlah berjima' dengan isterimu selepas zuhor,
sesungguhnya jika Allah s.w.t. mengurniakan kepada kamu berdua anak kerana
jima' pada waktu itu, maka ia akan bermata juling dan syaitan sangat suka
kepada manusia yang bermata juling."

4. "Wahai Ali..! janganlah bercakap-cakap semasa jima', sesungguhnya jika
Allah s.w.t. mengurniakan kepada kamu berdua anak dengan jima' yang
demikian, maka anak itu tidak selamat daripada bisu."

5. "Wahai Ali..! janganlah lihat kepada faraj perempuanmu dan jagalah
pandanganmu sewaktu berjima', (jika tidak) sesungguhnya mewarisi buta -
iaitu anak."

6. "Wahai Ali..! janganlah berjima' dengan perempuanmu dengan syahwat
terhadap perempuan lain, maka sesungguhnya yang demikian itu jika Allah
s.w.t. mengurniakan kepadamu berdua anak, anak itu akan menjadi pondan yang
bersifat benci dan hina."

7. "Wahai Ali..! jika kamu berjunub di tempat tidur, janganlah membaca
Al-Quran, maka sesungguhnya aku bimbang akan turun kepada kamu berdua api
(bala) dari langit yang membakar kamu berdua."

8. "Wahai Ali..! janganlah berjima' dengan isterimu kecuali ada padamu satu
tuala dan pada isterimu satu tuala."

9. "Wahai Ali..! janganlah kamu berdua menyapu dengan menggunakan satu
tuala, nanti akan jatuh syahwat keatas syahwat (salah seorang akan kuat
syahwatnya daripada yang lagi satu), maka sesungguhnya yang demikian itu
akan mengakibatkan permusuhan kemudian membawa kamu berdua kepada berpecah
dan talak."

10. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu secara berdiri,
maka sesungguhnya yang demikian itu daripada perbuatan kaldai, jika Allah
s.w.t. mengurniakan kepada kamu berdua anak, maka anak itu sentiasa kencing
di tempat tidur seperti kaldai yang suka kencing di merata-rata tempat."

11. "Wahai Ali..! janganlah berjima' dengan isterimu pada malam 'Aidil
Fitri (Raya Puasa), maka sesungguhnya jika Allah s.w.t. mengurniakan kepada
kamu berdua anak anak itu seorang yang cacat dan tidak mendapat anak
baginya kecuali sudah tua."

12. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu pada malam 'Aidil
Adha, maka sesungguhnya jika kamu berdua berjima' pada malam tersebut,
apabila Allah s.w.t. mengurniakan kepada kamu berdua anak aku bimbang ia
akan menjadi seorang yang berjari enam atau empat."

13. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu di bawah cahaya
matahari (secara langsung - direct) dan terkena warna (cahayanya), kecuali
kamu mengenakan tutupan (bumbung), jika tidak maka sesungguhnya kalau Allah
mengurniakan kepada kamu berdua anak, nanti anak itu akan menjadi seorang
sentiasa hidup dalam meminta-minta dan faqir sehingga mati."

14. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu di bawah pohon
kayu yang berbuah, maka sesungguhnya jika Allah s.w.t. mengurniakan kamu
berdua anak, nanti anak itu akan menjadi seorang tukang gojo, tukang sebat
atau seorang ketua yang bengis,"

15. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu sewaktu antara
azan dan iqomah, jika berjima' pada waktu demikian, sesungguhnya jika Allah
mengurniakan anak pada kamu berdua, nanti ia menjadi seorang yang
menumpahkan darah."

16. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu semasa ia hamil
kecuali kamu berdua berwudhu', jika tidak maka sesungguhnya jika Allah
s.w.t. mengurniakan kamu berdua anak, nanti ia akan menjadi seorang yang
buta hati dan bakhil tangan."

17. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu pada pertengahan
(Nisfu) Sya'ban, maka sesungguhnya yang demikian itu jika Allah s.w.t.
mengurniakan kamu berdua anak,nanti anak itu akan mempunyai tanda yang
jelek pada muka dan rambutnya."

18. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu pada akhir bulan
(yakni tinggal dua hari) maka sesungguhnya yang demikian itu jika Allah
s.w.t. mengurniakan kepada kamu berdua anak nanti anak tersebut menjadi
seorang yang sentiasa perlu meminta-minta."

19. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu dengan syahwat
terhadap saudara perempuannya (ipar kamu) kerana yang demikian itu
sesungguhnya kalau Allah s.w.t. mengurniakan kepada kamu berdua anak, nanti
anak itu akan menjadi penolong dan pembantu kepada orang yang zalim dan
pada tangannya membuat kebinasaan kepada manusia."

20. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu di atas loteng
maka sesungguhnya yang demikian itu jika Allah s.w.t. mengurniakan anak
kepada kamu berdua nanti anak itu menjadi seorang munafiq, pelampau yang
melewati batas."

21. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu pada malam kamu
hendak keluar musafir kerana yang demikian itu sesungguhnya kalau Allah
s.w.t. mengurniakan kepada kamu berdua anak, ia akan membelanjakan harta
kepada yang tidak Haq," dan Rasulullah s.a.w. membaca ayat Al-Quran :
"Innal Mubazziriina kaanu - ikhwan Nas - Syayathin."

22. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu bila kamu keluar
bermusafir dalam tempoh tiga hari tiga malam, maka yang demikian itu
sesungguhnya bila Allah s.w.t. mengurniakan kepada kamu berdua anak, nanti
ia menjadi seorang pembantu kepada setiap orang yang zalim."

23. "Wahai Ali..! janganlah kamu berjima' dengan isterimu pada awal malam,
maka sesungguhnya jika dikurniakan anak kepada kamu berdua, ia menjadi
seorang tukang sihir, sunglap, dan menghendaki dunia daripada akhirat."


ANJURAN BERJIMA'

24. "Wahai Ali..! jika kamu berjima' dengan isterimu bacalah : "Allahumma
Jannibnis Syaitan Wajanibis Syaitan Mimma Rozaktani." Maka yang demikian
itu kalau Allah s.w.t. mengurniakan kepada kamu anak, tidak dimudaratkan
oleh syaitan terhadapnya selama-lamanya."

25. "Wahai Ali..! hendaklah kamu berjima' dengan isterimu pada malam Isnin
maka sesungguhnya jika Allah s.w.t. mengurniakan kepada kamu berdua anak,
ia akan menjadi seorang yang berpegang teguh kepada kitab Allah (Al-Quran)
dan redha terhadap segala pemberian Allah s.w.t. (baik dan buruk Qada' dan
Qadar Allah)."

26. "Wahai Ali..! jika kamu berjima' dengan isterimu pada malam Selasa,
Allah s.w.t. akan memberi kepada kamu berdua anak yang mendapat nikmat Mati
Syahid
sesudah syahadah : 'Anla ilahaillallah wa anna Muhammada
ar-Rasulullah' dan Allah s.w.t. tidak azabkannya (turun bala kepadanya)
bersama-sama orang musyrikin, mulutnya berbau harum yang akan melembutkan
hati orang, bersih lidahnya daripada mengumpat, berdusta dan
mengadu-domba."

27. "Wahai Ali..! jika kamu berjima' dengan isterimu malam Khamis, maka
Allah s.w.t. akan mengurniakan kepada kamu berdua anak yang bijaksana, atau
seorang yang alim,di kalangan orang-orang yang alim."

28. "Wahai Ali..! jika kamu berjima' dengan isterimu sewaktu matahari di
tengah langit, Allah s.w.t. mengurniakan kepada kamu berdua seorang anak
yang tidak di hampiri syaitan sehingga ia beruban (tua) dan menjadi seorang
yang faqih serta Allah s.w.t. rezekikan kepadanya keselamatan agama dan
dunia."

29. "Wahai Ali..! jika kamu berjima' dengan isterimu pada malam Jumaat dan
nanti anak kamu berdua adalah seorang pemidato yang berwibawa dan petah."

30. "Wahai Ali..! jika kamu berjima' dengan isterimu pada hari Jumaat,
selepas Asar, Allah s.w.t. akan kurniakan seorang anak yang terkenal,
masyhor dan alim."

31. "Wahai Ali..! jika kamu berjima' dengan isterimu pada malam Jumaat
selepas Isyak yang akhir, maka sesungguhnya di harapkan anakmu nanti
menjadi seorang yang abdal (terkemuka),"

"WAHAI ALI PELIHARALAH WASIATKU INI SEBAGAIMANA AKU TELAH MEMELIHARANYA
DARI JIBRIL A.S."...1*

(1*) Al-Ikhtisyaah, ms 132-135, As-Saduq, Al-Faqih ms 456, Al- Ilal ms 174.
Thursday 23 July 2009

masa g city park

Tuesday 21 July 2009

berhibur seketika

Mak Minah dan Pak Mat ada 4 org anak perempuan yang
sangat disayangi
iaitu Siti, Seri, Murni dan Suri. Satu hari mereka
berpakat utk kawinkan anak2 ni serentak.

Selepas selamat diijabkabulkan, ke-empat2 anak tu
pun bercadang untuk pegi honeymoon. Siti pegi
honeymoon ke Pulau Langkawi, Seri ke Pulau Tioman,
Murni ke Pulau Kapas dan Suri ke Pulau Pangkor.

Sebelum pegi Mak Minah dan Pak Mat berpesan, "nanti
jgn lupa hantar berita pada mak dan ayah. Ceritakan
macam mana honeymoon korang. Tak payah tulis
panjang2, pakai kod iklan aja dah cukup. Ringkas,
padat
dan cepat." panjang lebar Mak Minah memberi arahan
pada anak2nya.

Seminggu lepas tu depa terimalah surat dari Siti yang bertulis 'Standard Chartered'. Tercari2lah
kedua suami isteri ni iklan Standard Chartered dan
bila jumpa tersenyum le kedua2nya membaca iklan yang
bertulis
"Besar, teguh dan peramah".. Bahagialah Si Siti
rupanya..

Esoknya terima pula surat Seri yang bertulis
'Nescafe'. Carilah iklan Nescafe dan tersenyum lagi
keduanya membaca iklan yang bertulis "Nikmatnya
hingga ke titisan yang terakhir" Bahagialah Si Seri
rupanya...

Selang beberapa hari kemudian, tiba pula surat Murni
bertulis KFC'. Carilah iklan KFC dan tersenyum
keduanya membaca iklan yang bertulis 'Hingga
Menjilat Jari'... Bahagialah Si Murni rupanya...

Seminggu berlalu, tiada surat dari Suri, Mak Minah
dan Pak Mat dah risau. Dua Minggu... tak ada jugak..
masuk minggu ke tiga baru sampai surat dari Suri
dengan isi kandungannya "AIR ASIA".

Bergegas le Mak Minah cari iklan penerbangan tu sbb
tak sabar nak tau apa yg jadi kat anak bongsunya.

Bila dibaca. Mak Minah dan Pak Mat terkulat2 tak tau
nak senyum atau menangis.. Apa motto iklan itu...??


"7 KALI SEMINGGU..3 JAM SEKALI.. NON-STOP!!"
Thursday 9 July 2009

Tanda 100 hari sebelum hari mati.

Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT
kepada hambanya dan hanya akan disedari
oleh mereka yang dikehendakinya.
Walaubagaimanapun semua orang Islam akan
mendapat tanda ini cuma samada mereka
sedar atau tidak sahaja.

Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas
waktu Asar. Seluruh tubuh iaitu dari hujung
rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami
getaran atau seakan-akan mengigil. Contohnya
seperti daging lembu yang baru saja disembelih
dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan
mendapati daging tersebut seakan-akan
bergetar.

Tanda ini rasanya lazat dan bagi
mereka yang sedar dan berdetik di hati bahawa
mungkin ini adalah tanda mati maka getaran ini
akan berhenti dan hilang setelah kita sedar
akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak
diberi kesedaran atau mere ka yang hanyut
dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal
kematian, tanda ini akan
lenyap begitu sahaja tanpa sebarang munafaat.

Bagi yang sedar dengan kehadiran tanda ini
maka ini adalah peluang terbaik untuk
memunafaatkan masa yang ada untuk
mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan
yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah
mati.


Tanda 40 hari sebelum hari mati


Tanda ini juga akan berlaku sesudah
waktu Asar. Bahagian pusat kita akan
berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang
tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang
letaknya di atas Arash Allah SWT.

Maka malaikat maut akan mengambil daun
tersebut dan mula membuat persediaannya ke
atas kita, antaranya ialah ia akan mula
mengikuti kita sepanjang masa. Akan terjadi
malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya
sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang
terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung
seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya
cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut
nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa
yang akan dicabutnya.

Tanda 7 hari

Adapun tanda ini akan diberikan hanya
kepada mereka yang diuji dengan musibah
kesakitan di mana orang sakit yang tidak
makan secara tiba-tiba ianya berselera untuk
makan.


Tanda 3 hari

Pada ketika ini akan terasa denyutan di
bahagian tengah dahi kita iaitu diantara dahi
kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan
maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut
Kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan
memudahkan urusan orang yang akan
memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata
hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang
yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh
dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari
bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana
bahagian hujungnya akan beransur-ansur masuk
ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan
perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar
ditegakkan.

Tanda 1 hari

Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana
kita akan merasakan satu denyutan di sebelah
belakang iaitu di kawasan ubun-ubun di mana
ini menandakan kita tidak akan sempat untuk
menemui waktu Asar keesokan harinya.

Tanda akhir

Akan berlaku keadaan di mana kita akan
merasakan satu keadaan sejuk di bahagian
pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan
seterusnya akan naik ke bahagian halkum.
Ketika ini hendaklah kita terus mengucap
kalimah syahadah dan berdiam diri dan
menantikan kedatangan
malaikat maut untuk menjemput kita kembali
kepada Allah SWT yang telah
menghidupkan kita dan sekarang akan
mematikan pula.

renungkanlah sedalam-dalamnya


Tidak,
Jodoh tiada kaitan dengan keturunan. Hanya belum sampai masanya. Ia
bagai menanti jambatan untuk ke seberang. Kalau panjang jambatannya
jauhlah perjalanan kita. Ada org jodohnya cepat sebab jambatannya
singkat. Usia 25 tahun rasanya belumlah terlalu lewat. Dan usia 35
tahun belum apa2 kalau sepanjang usia itu telah digunakan untuk
membina kecemerlangan. Nyatakanlah perasaan dan keinginan anda itu
dalam doa2 lewat sembahyang. Allah mendengar.

Wanita baik untuk lelaki yang baik, sebaliknya wanita jahat untuk
lelaki yang jahat. Biar lambat jodoh asalkan mendapat Mr Right dan
biar seorang diri drpd menjadi mangsa lelaki yang tidak beriman
kemudian nanti.

Memang kita mudah tersilap mentafsir kehidupan ini. Kita selalu
sangka, aku pasti bahagia kalau mendapat ini. Hakikatnya, apabila kita
benar2 mendapat apa yang kita inginkan itu, ia juga dtg bersama
masalah.

Kita selalu melihat org memandu kereta mewah dan terdetiklah di hati
kita, bahagianya org itu. Hakikatnya apabila kita sendiri telah
memiliki kereta mewah kita ditimpa pelbagai kerenah. Tidak mustahil
pula org yang memandu kereta mewah(walaupun sebenarnya tak mewah)
terpaksa membayar lebih tatkala berhenti untuk membeli durian di tepi
jalan. Orang lain membeli dengan harga biasa, dia terpaksa membayar
berlipat ganda.

Ketika anda terperangkap dalam kesesakan jalan raya, motosikal
mencelah-celah hingga mampu berada jauh di hadapan. Anda pun mengeluh,
alangkah baiknya kalau aku hanya menunggang sebuah motosikal seperti
itu dan cepat sampai ke tempat yang dituju. Padahal si penunggang
motosikal mungkin sedang memikirkan bilakah dia akan memandu kereta di
tgh2 bandar raya.

Bukan semua yang anda sangka membahagiakan itu benar2 membahagiakan.
Bahagianya mungkin ada tapi deritanya juga datang sama. Semua benda,
pasti ada baik buruknya.

Demikian juga perkahwinan. Ia baik sebab ia dibenarkan oleh agama,
sunnah Nabi, sebagai saluran yang betul untuk melepaskan shahwat di
samping membina sahsiah dan sebagainya, tapi ia juga buruk sebab ramai
org yang berkahwin hidupnya semakin tidak terurus.

Ramai orang menempah neraka sebaik sahaja melangkahkan kaki ke alam
berumahtangga. Bukankah dengan ijab dan Kabul selain menghalalkan
hubungan kelamin, tanggungjawab yang terpaksa dipikul juga turut
banyak? Bukankah apabila anda gagal melaksanakannya, anda membina dosa
seterusnya jambatan ke neraka?

Berapa ramaikah yang menyesali perkahwinan masing2 padahal dahulunya
mereka bermati-matian membina janji, memupuk cinta kasih malah ada
yang sanggup berkorban apa sahaja asalkan segala impian menjadi nyata?

Jika tidak sanggup untuk bergelar isteri tidak usah berkahwin dulu.
Jika merasakan diri belum cukup ilmu untuk bergelar ibu ataupun ayah,
belajarlah dulu. Jika rasa2 belum bersedia untuk bersabar dgn kerenah
anak2, carilah dulu kesabaran itu. Jangan berkahwin dahulu sebab
kenyataannya ramai yang tidak bersedia untuk melangkah tetapi telah
melompat, akhirnya jatuh terjerumus dan tidak jumpa akar berpaut
tatkala cuba mendaki naik.

Berkahwin itu indah dan nikmat bagi yang benar2 mengerti tuntutan2nya.

Berkahwin itu menjanjikan pahala tidak putus2 bagi yang menjadikannya
gelanggang untuk mengukuhkan iman, mencintai Tuhan dan menjadikan
syurga sebagai matlamat. Berkahwin itu sempadan dari ketidaksempurnaan
insan kepada kesempurnaan insan - bagi yang mengetahui rahsia2nya.

Berkahwinlah anda demi Tuhan dan Nabi-Nya, bukan berkahwin kerana
perasaan dan mengikut kebiasaan. Jodoh usah terlalu dirisaukan, tiba
masanya ia akan datang menjemput, namun perlu juga anda membuka
lorong2nya agar jemputan itu mudah sampai dan tidak terhalang. "


Seorang teman pernah berpesan..

"Kadang2 Allah sembunyikan matahari..
Dia datangkan petir dan kilat..
kita menangis dan tertanya-tanya,
kemana hilangnya sinar..
Rupa2nya.. Allah nak hadiahkan kita pelangi.." "

`Cinta yang disemadikan tidak mungkin layu selagi adanya imbas
kembali. Hati yang remuk kembali kukuh selagi ketenangan dikecapi.
Jiwa yang pasrah bertukar haluan selagi esok masih ada. Parut yang
lama pastikan sembuh selagi iman terselit didada...`
Monday 6 July 2009

awal bulan

skarang nie dah masuk bulan 7. emmmm apa aku dah buat untuk bulan2 yang lepas2 yea? smlm baru balik dari kg suami aku coz ari sabtu ada kenduri kat umah pak long dia... balik semalam lepak jer penat sangat, macam lah aku nie membantu... hehehehhe... penat coz xpat rehat kat umah... hhhehheh....

lupa aku nak ambik gambar sepupu hubby nak wat kenangan klu x leh korang tengok skali mana lah tau kot2 kenal ngan pengantin baru tu